Minggu, 15 September 2013

tulisan tentang suatu negara bernama........

Pernah mikir nggak sih kalau  tempat tinggal yang kita tempati di Indonesia ini akan jadi sebuah negara besar dengan kota-kota besar yang kualitasnya ajib, maknyus bin sentosa?? Saya pernah membayangkan. Mau keluar rumah nggak takut asap kendaraan dan sinar UV yang notabene banyak ditakuti sama para kaum hawa yang memperhatikan kesehatan kulit (macam saya), mau olahraga nggak harus ke tempat gym yang bayar bulanannya mahal banget, mau makan nggak harus ‘berbagi’ sama lalat. Itu sebagian mini bayangan saya tentang kota yang berkualitas dan maknyus gilee.. ya.. orang akan mempunyai banyak pandangan sendiri tentang bagaimana kota yang ideal untuk dirinya..
Tapi bung, maaf ini dunia, bukan surga. Apa yang kita pingin nggak bisa langsung ‘mak cling’ di depan kita. Dan mungkin saya harus mengingatkan lagi kepada anda-anda semua bahwa seharusnya seumuran kita ini sudah waktunya untuk punya mental dewasa yang jadi tukang analisis segala masalah yang ada, bukan mental anak2 yang kemuannya harus dituruti seketika itu juga, tanpa mau tau keadaan di sekitarnya kayak apa, atau mental orang tua yang selalu berhati-hati dan selalu ngelarang2 sama apa yang kita bakal lakukan.. catet yaa.. mental dewasa. Stop deh ngomongin mental2an.
Back to our journey in this section. Ngomogin masalah kota idaman, yep, itu bukan hal yang mudah untuk dibicarakan, perlu banyak analisis, mulai dari analisis masalah, analisis kebijakan, analisis ini itu yang nggak mungkin orang awam (apalagi saya) bisa mencerna dengan baik, sehat dan walafiat.
Dengan adanya pemikiran mengenai kota ideal untuk ditempati oleh manusia dan makhluk ciptaan tuhan (baik yang seksi maupun yang nggak terlalu seksi-seksi banget) tinggal di dunia, kita setuju dong bahwa ketika kita memikirkan sebuah kota, maka kita juga harus memikirkan apa isi dari kota itu. Yang paling jelas isinya otomatiis manusia, hewan dan tumbuhan. Nggak akan pernah mungkin kita bisa hidup tanpa adanya 2 makhluk tuhan itu. So satu kesimpulan yang bisa diambil adalah dalam sebuah kota harus memperhatikan lingkungan.
Next ngemeng-ngemeng masalah lingkungan, tau nggak sih negara atau kota yang ramah lingkungan? Dikutip dari mediaonlinenews.com (ceileeh) ada sepuluh negara yang paling ramah lingkungan di dunia urutan pertama adalah Jerman.
Kenapa Jerman dinobatkan menjadi negara paling ramah lingkungan? Karenaaaa Jerman memiliki lebih dari setengah pembangkit listrik tenaga surya di dunia dan telan menginvestasikan lebih dari $14 milyar pada tahun 2008 dalam hal grren technology. Bahkan salah satu kotanya, Vauban, hampir tidak ada mobil sama sekali yang beroperasi. Wow, itu impian saya sekali. Udara yang sejuk serta pemandangan kota tua yang asri dengan gaya-gaya vintage gitu, tempat yang cocok banget buat foto.
Next negara yang kedua adalah Norwegia. Kenapa? Karena Norwegia mempunyai produksi panel surya terbesar di dunia dan punya penjara ramah lingkungan pertama di dunia dengan nama “Baston Prison”, dan kayaknya di sana nggak ada penjara dengan ruang khusus kayak yang digosipkan di Indonesia, Upps.
Selanjutnya ada Swiss. Ah.. negara impian saya. Swiss setidaknya telah menduduki seenggaknya dua daftar negara ramah lingkungan dalam beberapa universitas di Amerika. Kok bisa ya mereka gitu? Mereka gitu karena mereka mnerapkan biaya tinggi untuk air dan pengelolaan sampah. Bukan cuman itu, mereka juga menerapkan pajak untuk lingkungan dngan nilai yang tinggi. Pantes aja mereka sangan menghormati air dan kebersihan lingkungan. Dengan mereka menetapkan sistem tersebut, swiss juga menjadi pemimpin untuk negara dengan tingkat polusi udara dan air yang terendah di dunia.

Udah tiga negara aja udah wow banget rasanya ngomongin masalah lingkungan di suatu negara. Bagaimana di Indonesia? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar